Kadar gula darah yang stabil sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama dalam mencegah dan mengelola penyakit diabetes. Salah satu cara terbaik untuk mengetahui kondisi gula darah adalah melalui pemeriksaan laboratorium secara berkala. Pemeriksaan ini tidak hanya membantu mendeteksi dini risiko diabetes, tetapi juga menjadi alat kontrol bagi pasien yang sudah menjalani pengobatan atau perubahan gaya hidup.
Mengapa Cek Gula Darah di Laboratorium Itu Penting?
Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi dalam darah secara terus-menerus, bisa menyebabkan komplikasi serius seperti:
-
Penyakit jantung
-
Kerusakan ginjal
-
Gangguan penglihatan
-
Luka sulit sembuh (terutama pada kaki)
-
Gangguan saraf
Melalui pemeriksaan laboratorium, kadar gula darah bisa dipantau secara akurat dan menjadi dasar penentuan penanganan yang tepat oleh tenaga medis.
Jenis Pemeriksaan Gula Darah di Laboratorium
Berikut adalah beberapa jenis tes gula darah yang umum dilakukan di laboratorium:
1. Gula Darah Puasa (GDP)
Pemeriksaan dilakukan setelah puasa selama 8–10 jam. Hasil ini menunjukkan kadar glukosa darah saat tubuh tidak mendapatkan asupan makanan, dan menjadi indikator awal risiko diabetes.
-
Normal: < 100 mg/dL
-
Pra-diabetes: 100–125 mg/dL
-
Diabetes: ≥ 126 mg/dL
2. Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GD2PP)
Tes ini dilakukan 2 jam setelah makan untuk melihat seberapa baik tubuh mengontrol glukosa yang masuk setelah makan.
-
Normal: < 140 mg/dL
-
Pra-diabetes: 140–199 mg/dL
-
Diabetes: ≥ 200 mg/dL
3. HbA1c (Hemoglobin A1c)
Tes ini menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama 2–3 bulan terakhir. Ini adalah tes penting untuk memantau efektivitas pengobatan jangka panjang.
-
Normal: < 5,7%
-
Pra-diabetes: 5,7%–6,4%
-
Diabetes: ≥ 6,5%
4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk mendeteksi diabetes gestasional atau pada pasien dengan hasil tidak pasti dari tes lain. Pasien akan mengonsumsi larutan glukosa dan diuji kadar gula darahnya secara berkala setelah itu.
Kapan Harus Melakukan Cek Gula Darah?
-
Jika memiliki riwayat keluarga dengan diabetes
-
Bila mengalami gejala seperti sering haus, sering buang air kecil, mudah lelah, atau luka yang sulit sembuh
-
Bagi penderita diabetes, untuk memantau efektivitas pengobatan
-
Sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan tahunan